Kamis, 09 Mei 2013

"Pemko Gelar Festifal Musik Panting se Kota Banjarmasin"


Festifal Musik Panting: Inilah kegiatan musik panting yang diselenggarakan dalam rangka even tahunan dari Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.
Banjarmasin, KP – Pemerintah kota Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olah Raga kembali menggelar festival musik panting untuk tingkat SMP dan SMA sederajat sekota Banjarmasin.
Kegiatan even tahunan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemko Banjarmasin diikuti oleh 12 group musik panting yang terdiri dari 6 group musik panting dari kelompok SMP dan 6 group musik panting SMA se kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Pemko Banjarmasin Drs H Noorhasan mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam ranga mencari bibit-binbit daerah yang berbakat kelestarian daerah.
Jadi, katanya, festival musik panting yang di gelar di awal tahun 2011 ini merupakan program Dinas Pariwisata kota Banjarmasin dalam rangka upaya mencari bibit bibit generasi muda, kader seniman yang mencintai musik etnis banjar atau musik panting.
Bahkan, katanya, melalui ajang semacam ini diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan akan musik dan kebudayaan asli daerah lainnyadi kalangan generasi muda, yang hampir ditenggelamkan oleh budaya budaya asing.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Drs H Zulfadli Gazali saat membuka festival musik panting turut menyerukan bagaimana perlunya terobosan terobosan baru yang lebih inovatif guna mempertahankan keberadaan musik panting, seperti menjadikan musik panting sebagai kegiatan ekstra kulikuler di sekolah.
Selain itu, katanya, kegiatan ini disosialisasikan pemerintah saat ini, dengan mengadaptasi poco poco dalam gerakan Senam, maka bisa juga dicoba mengembangkan senam pagi dengan menggunakan musik panting.
Karena, ujarnya, dalam beberapa tahun terakhir ini, perkembangan musk panting yang diakui, kurang mengembirakan, maka improvisasi dan kretivitas, serta karya karya baru para pelaku musik panting di generasi muda, sangat dinanti nantikan.
Ditambahkan, katanya, festival musik panting tingkat SMP dan SMA sederajat tahun 2011 secara resmi dibuka oleh Seketaris Daerah Kota Banjarmasin Drs H Zulfadli Gazali yang ditandai dengan pemukulan gong juga setiap peserta yang tampil, membawakan sebuah  lagu pilihan dan sebuah lagu wajib.(vin)

"Selebrasi Sendratasik Berkarya FKIP Unlam Banjarmasin"

Mengulang sukses pagelaran seni tari, teater, dan musik tahun lalu, maka digelar kembali hasil olah mahasiswa jurusan Sendratasik FKIP Unlam Banjarmasin tahun 2013 yang cukup menarik perhatian pecinta seni di Kota Banjarmasin. Pagelaran ini adalah ujian akhir semester bagi mahasiswa semester tujuh untuk mata kuliah Manajemen Seni Pertunjukan dengan menggelar tiga suguhan seni, yakni musik, tari dan teater sebagai aplikasi kajian kuliah di kampus. Acara ini digelar pada Jumat, 18 Januari 2013 dengan 2 kali pertunjukkan yaitu pukul 16.00 wita dan pukul 20.00 wita bertempat di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Kalsel.
Malam ini kusempatkan berapresiasi dengan ratusan mahasiswa dan pecinta seni dalam ruang yang penuh sesak untuk menikmati pagelaran sendratasik yang mengambil konsep utama teater berjudul ‘Pewaris Tahta Kerajaan’ dengan latar kesultanan banjar. Walaupun menggunakan setting seni mamanda, akan tetapi  alur cerita tetap konsisten pada konsep teater. Setelah ditayangkan upaya para mahasiswa dalam membangun pagelaran sendratasik ini, baik dari perencanaan di bangku kuliah hingga penyusunan dekor panggung melalui LCD - acara pun dimulai dengan musik pembuka oleh Borneo Street Orchestra yang memainkan berbagai nuansa musik daerah Banjar, irama panting, ukulele, biola serta orkestra musik eletrik.
Alkisah di mulai dari pesanggrahan kerajaan yang tidak memiliki anak lelaki sebagai pewaris tahta sehingga dilaksanakan sayembara pencarian pewaris raja dengan karakteristik seni. Tari ‘Tapung Tawar’ sebagai persembahan dari putri yang melihat kegalauan raja memikirkan pewaris tahta kerajaan pun digelar cantik. Selanjutnya, disampaikan pengumuman kepada khalayak tentang keinginan sang raja oleh punggawa kerajaan. Sangat terasa kehadiran prajurit 1 dan prajurit 2 yang kocak dan selalu berinteraksi memancing tawa penonton - sehingga teater ini menjadi dekat dan hidup oleh parigal kekinian seperti gerak atau ucapan yang dibawakannya dalam alur cerita. Sesekali dialog berimprovisasi dengan ulah penonton atau crew panitia serta pengiring musik yang membuat penonton tertawa dan bersorak.
Aksi calon pewaris tahta kerajaan di mulai dengan berbagai bakat dan kepiawaiannya untuk menarik hati putri ‘Humbayang Bulan’ yang sedang mencari lelaki pilihan. Penonton dipersembahkan secara bergilir aksi seorang rocker yang pernah meraih predikat gitaris terbaik, kemudian seorang pemuda kampung yang bersenandung pantun melalui gendang madihin, serta seorang yang mengaku dari malaka namun membawakan senandung irama sunda melalui violinis yang merayu kesenduan putri raja. Hingga seorang biduan ‘icha’ yang modis berbaju merah menyala membawakan lagu daerah banjar ‘ala-ahai’ dengan iringan bigband yang harmonis antara dentingan musik electrik dengan denting gitar panting.
Seorang perantau bernama ’si bolang” akhirnya datang dengan membawa rombongan penari japin untuk menunjukkan apreriasi seni tari bagi sang putri raja. Maka, penonton pun dihibur oleh lincah dan rancak gerak japin sehingga seluruh punggawa kerajaan ikut menari dan merasakan hentak irama yang menggetarkan panggung. Dan, sang putri raja ‘Humbayang Bulan’ pun akhirnya terpesona dan memilih si bolang sebagai sang kekasih yang akan mendampingi hidupnya. Prosesi pemilihan pewaris tahta kerajaan ini menjadi seru dan kocak oleh parigal prajurit 1 dan prajurit 2 yang mengolah acara layaknya sebuah audisi keberuntungan.
Tampaknya, seni musik mendominasi pergelaran sendratasik berkarya 2 tahun 2013 ini yang boleh dikatakan cukup sukses dengan jumlah penonton yang melimpah dalam 2 kali pertunjukan serta apresiasi pecinta seni yang serius dalam mengikuti setiap alur cerita hingga detik terakhir. Selebrasi pun ditutup dengan goyang panggung ala ‘gangnam style’ oleh semua pendukung pagelaran dari panitia hingga pengisi acara. Memang, perlu dikritisi agar acara ini bukan sekedar milik mahasiswa jurusan sendratasik semata namun selayaknya dengan melakukan sedikit perbaikan dan revisi terhadap konteks cerita yang lebih konstruks terhadap nilai-nilai artistik sebuah teater sehingga menghapus image tumpang tindih dengan seni lainnya, musik dan tari. Konsep kolosalnya sudah bagus, namun perumusan dalam bentuk teater masih kedodoran sehingga harus ada sentuhan pakar agar mampu membangun koreografer yang lebih mengalir dan memiliki pesan pada setiap babak cerita. Hup! Sesuatu yang menjadi alasan klasik adalah soundsystem yang kurang mendukung, akibatnya perpaduan denting musik elektrik dan akustik tidak seimbang serta dialog interaktif antara pendukung teater juga hanya dinikmati oleh penonton di depan panggung. Semua penonton puas dengan tawa dan sorak sorai kegembiraan hingga tirai panggung tertutup.
Judul yang sama terukir pada posting blog ‘Parigal Samsuni’ http://www.handilbakti.com

Festival Budaya Pasar Terapung Banjarmasin: Kemeriahan Tradisi di atas Sungai

Pastikan Anda menyaksikan festival rutin tahunan ini yang berlangsung selama 3 hari lebih di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Festival Budaya Pasar Terapung menjadi festival multi event yang diselenggarakan setahun sekali. Festival Budaya Pasar Terapung dilaksanakan di pertengahan tahun bertempat di Jalan Sudirman dan Sungai Martapura.

Festival pasar terapung ini semarak dihadiri ribuan orang yang datang dari berbagai daerah Kalimantan, Jawa, Sumatera khususnya Indragiri hilir, juga Malaysia. Anda kan menyaksikan lebih dari 250 jukung (perahu kayu kecil) yang biasa digunakan pedagang pasar terapung di Sungai Barito dan Lok Baintan Sungai Martapura, juga  puluhan kapal wisata dan kapal tanglung memadati Sungai Martapura.

Kegiatan yang dapat Anda saksikan di sini yaitu berikut ini.

Lomba Dayung Tradisional
Sebuah perlombaan di antara masyarakat setempat dimana Anda akan melihat lomba dayung tradisional yang mengandalkan kecepatan. Suasana sangat meriah dengan teriakan penonton menyoraki perahu-perahu yang sedang berlomba dan berusaha sekuat tenaga.

Festival Kuliner
Nah, ini tepat bagi Anda gemar mencicipi makanan dan jajanan. Ada banyak kuliner lezat Banjar yang sanggup memanjakan lidah Anda mulai dari makanan hingga kue dan minumannya. Anda bisa menikmati soto banjar, ketupat kandangan, ikan panggang, nasi kuning dan lontong, juga beragam jenis kue khas banjar. Festival kuliner yang menyajikan aneka macam penganan khas daerah ini lebih dari 41 macam. Dan yang paling asyik adalah Anda bisa menyantapnya langsung sambil menikmati suasana sungai dan ramainya Festival Budaya Pasar Terapung.

Pasar Terapung
Di Festival Budaya Pasar Terapung Anda  akan melihat puluhan bahkan ratusan pedagang Pasar Terapung di Sungai Martapura tepatnya di depan Kantor Gubernur Kalsel. Anda juga dapat menikmati panorama pasar terapung beserta kehidupan masyarakatnya yang tinggal di sepanjang tepian sungai dengan suasana pedesaan khas Banjar. Rasakan suasana jual beli di atas sungai khas pasar terapung dan berinteraksi dengan para penjualnya.

Atraksi Seni Budaya
Dalam 3 hari Anda dapat menyaksikan atraksi dan gelar seni budaya dari 11 kabupaten kota di Kalimantan Selatan. Ditampilkan di atas panggung maupun di lapangan. Atraksi yang ada di Festival Budaya Pasar Terapung tersebut adalah: balogo, madihin, sinoman haderah, tarian tradisional, serta acara adat lainnya. Kadang pula panitia menghadirkan beberapa tarian daerah dari etnis di luar Kalimantan, seperti NTT, Minang, Jawa, Ambon, Manado, dan Bali.

Kampung Banjar
Di Kampung Banjar Anda dapat melihat produk unggulan masyarakat Kalimantan Selatan. Ada juga atraksi budaya, bagasing, balogo, banyanyi, tari-tarian, madihin, festival permainan rakyat, badaku, batungkau, lariu menggunakan sandal terbuat dari tempurung kelapa, dagongan, bakarasminan, festival sinoman hadrah, serta aneka adat budaya warga dari 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

Dengan mengunjungi Kampung Banjar maka Anda dapat melihat aneka jenis budaya masyarakat Banjar yang tinggal di Kalimantan Selatan tanpa harus mendatangi 13 wilayah kabupaten dan kotanya. Di sini terdapat aneka kerajinan suku Banjar, lukisan daerah Banjar, serta aneka peralatan tradisional seperti alat pendulangan intan setempat. Di Kampung Banjar pula digelar pameran berbagai potensi ekonomi dan sosial budaya daerah Kalimantan Selatan, pameran kerajinan rakyat, serta pameran foto kampung Banjar tempo dulu.

Lomba Jukung Hias dan Tanglong
Lomba Jukung Hias dan Tanglong merupakan event utama yang dinantikan masyarakat Banjarmasin. Saksikan bagaimana puluhan perahu jukung hias memadati Sungai Martapura dihiasi ornamen yang indah. Saat siang harinya, Anda akan melihat jukung yang dihias itu hilir mudik di sungai sambil memamerkan keindahan masing-masing. Lalu malamnya jukung-jukung tersebut menjadi lebih indah dipantuli sinar lampu hias tanglong penuh warna warni. Kegiatan lomba jukung hias di atas Sungai Martapura ini diikuti sekitar 250 peserta. Saksikan pula  lomba jukung tradisional (sampung jaga) serta lomba jukung tanglong yang diikuti ratusan peserta.

Pergelaran Seni di Taman Budaya Meningkat



Pentas Teater "Topeng Para Topeng" Sanggar Sesaji Banjarmasin. Foto Dok:  Yudi Yusmili
Taman Budaya Kalimantan Selatan kembali menggelar sejumlah acara pentas seni dan budaya di Gedung Balairungsari Jalan Brigjend H Hassan Basry.
            Kepala Taman Budaya Kalimantan Selatan Noor Hidayat Sultan mengungkapkan dibandingkan tahun 2012 pergelaran seni budaya di Taman Budaya sepanjang tahun 2013 mengalami peningkatan secara kuantitas.
            “Tahun 2011 ada 11 kegiatan, tahun 2012 sebanyak 23, tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 35 kegiatan. Semua kegiatan ini dananya dari APBD,” ujar Hidayat, Jumat (18/1/2013).
            Ia mengungkapkan bahkan pada tahun ini akan mengucur dana dari APBN untuk mendukung sejumlah kegiatan seni budaya yang diselenggarakan di daerah ini.
            “Kita termasuk daerah yang terpilih mendapat kucuran dana dari pusat (APBN) sebesar Rp1,8 miliar. Diperkirakan cair pada bulan Mei,” katanya.
            Kasi Dokumentasi dan Promosi Taman Budaya Kalimantan Fakhrurazie mengungkapkan pada tanggal 26 Januari hingga 28 Januari telah diprogramkan tiga kegiatan pentas meliputi teater, musik dan sastra.
            Pada Sabtu (26/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita akan dipentaskan Pergelaran Teater Tradisi Mamanda Remaja oleh Dapur Teater Banjarmasin. Besoknya, Minggu (27/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita akan diisi oleh Pergelaran Musik Kolaborasi. Sedangkan Dewan Kesenian Kota Banjarbaru akan menampilkan Pergelaran Teaterikalisasi Sastra pada Senin (28/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita.
            “Pada tanggal 28 Januari itu sekaligus peluncuran Antologi Puisi karangan A Mujahidin S dan peluncuran Website Taman Budaya Kalimantan Selatan,” pungkas Fakhrurazie. Aly

Jadwal Lengkap Taman Budaya Bulan Januari:
Pergelaran Teater Tradisi Mamanda Remaja
oleh Dapur Teater Banjarmasin
Sabtu (26/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita.
Pergelaran Musik Kolaborasi
Minggu (27/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita.
Pergelaran Teaterikalisasi Sastra
bersama Dewan Kesenian Kota Banjarbaru
Senin (28/1/2013) jam 20.30 – 22.00 Wita

Khataman Al Qur’an TPQ LPTQ Banjarmasin

Banjarmasin, Pelita Ihsan – Kelompok Kerja Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dibawah binaan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Banjarmasin adakan Khataman Masal Al Qur’an, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa (12/03) bertempat di aula Serba Guna Sabilal Muhtadin Banjarmasin.
M. Faizal, S.Pd.I selaku Ketua Kelompok Kerja TPQ LPTQ Kota Banjarmasin, dalam laporannya mengatakan bahwa khataman massal ini dilaksanakan dalam rangka merealisasikan program kerja yang telah disusun beberapa waktu yang lalu, dan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak santri yang belum khatam, agar terpacu untuk rajin datang ke TPQ guna mengikuti pembelajaran Al Qur’an.
“Khataman Al Qur’an seperti ini merupakan tradisi dan budaya kita orang Banjar setiap kali khatam Al Qur’an. Dahulu ada yang melaksanakan menjelang acara perkawinan, akan tetapi sekarang ini jarang sekali hal itu dilakukan oleh orang yang akan melaksanakan perkawinan. Maka dari itu kami berharap agar kegiatan seperti ini selalu dilaksanakan secara bersama dan terus kita lestarikan,” ucap pak Faizal.
M.Faizal juga menjelaskan bahwa khataman Al Qur’an ini juga dirangkai dengan lomba mewarnai kaligrafi bagi anak-anak santri. “Jumlah santri yang ikut Khataman Al Qur’an kali ini sebanyak 195 orang, dan dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Walikota Banjarmasin, Kasubbag Keagamaan Kesra Pemko Banjarmasin, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren dan semua pihak yang hadir pada hari ini”, tutp Pak Faizal..
Ibu Dra. Hj. Kasniah Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren dalam sambutannya mewakili Kepala Kankemenag Kota Banjarmasin mengatakan bahwa, pihaknya menyambut baik dilaksanakannya Khataman Al Qur’an bagi santri TPQ LPTQ yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) TPQ LPTQ ini, karena Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) saat ini ditangani oleh Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren.
“Dahulu TPQ ini diurusi oleh Seksi Penamas, sekarang jumlah TPQ yang ditangani oleh seksi kami sebanyak 150 buah, semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini mudah-mudahan mereka semua menjadi insani qur’ani, yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan,” ucap beliau.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarmasin Bapak H. M. Irwan Anshari, yang berkenan hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa setiap tahunnya anak-anak santri banyak yang khatam Al Qur’an.
“Kita sangat bangga dan gembira dengan hasil kerja para pembina/pengajar Al Qur’an di TPAmaupun TPQ, baik yang dikelola oleh TPQ LPTQ ataupun BKPRMI. Semua adalah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui pembinaan buta huruf Al Qur’an, bagi santri yang khatam jangan berhenti sampai disitu saja, lanjutkan lagi kejenjang berikutnya atau ikut bidang tilawah maupun tahfizh agar nantinya diharapkan dapat menjadi Qari-Qariah, Hafizh-Hafizhah yang dapat mengharumkan nama daerah kita di tingkat Nasional ataupun Internasional, kepada para santri saya berharap jangan khatam saja, akan tetapi perlu mengkaji lagi tentang artinya, Al Qur’an adalah merupakan pedoman hidup kita umat Islam, karena itu sangat perlu dikaji dan dipelajari dengan sepenuh hati. Kami ingin sekali ada kegiatan khataman Al Qur’an gabungan antara TPQ LPTQdengan TPA BKPRMI supaya lebih meriah acaranya,” harap beliau dalam sambutannya.
Turut berkenan hadir dalam acara ini Kasubbag Keagamaan Pemko Banjarmasin, beberapa orang Kepala Seksi dilingkungan Kankemenag Kota Banjarmasin, dan semua Kepala TPQ LPTQ Se-Kota Banjarmasin. (Amien/Abdie/Sld)